Apakah perlu
bersunggut-sungut itu? Simak jawabannya menurut Bapak Sy Erick Suganda Girsang
Pada tanggal 18 juli 2015 yang
lalu, Redaksi GKPS Surabaya mewawancarai salah seorang anggota majelis Jemaat
GKPS Surabaya. Keseharian beliau bekerja
sebagai agen real estate di Brighton Indonesia Perusahaan yang bergerak dalam
jual/beli/sewa property. Selain itu beliau juga memiliki bisnis usaha rental
kendaraan dan MGM (kaca film). Istri
M Br Saragih dengan 2 orang anak laki-laki, anak pertama Kevin Gabriel Girsang,
dan anak kedua Hugo Gamaliel Girsang.
Ada beberapa point penting yang berhasil dipetik ketika beliau
diwawancarai. ”Bangsa Israel ketika keluar dari tanah mesir menuju tanah perjanjian
juga melakukan hal yang sama yaitu “bersungut-sungut” yang membuat mereka
berputar-putar lama sebelum mencapai tujuannya. Jika dikaitkan dengan hal ini
ada hubungannya dengan integritas kepada Tuhan yang belum 100 persen berserah.
Kalau menurut saya gak perlulah bersungut-sungut itu karena itu bisa jadi
kerugian pada kita dan orang lain. Memang bersungut-sungut itu adalah hal yang
manusiawilah. Kalau defenisi bersungut-sungut menurut saya adalah meminta tanpa
memberi, yang mana mencari untung semata untuk diri sendiri. Kalau nggak diberi
nah jadilah sungut-sungut itu. Kadang-kadang kita menerima pelayanan tapi tidak
ikhlas melakukan dan kalaupun dilakukan, tujuannya cuma mencari kehormatan
pribadi ini tidaklah tepat. Kalau menurut saya lakukanlah sesuai perintah
Tuhan, karena Tuhan yang tahu apa yang kita kerjakan sudah berkenan kepadaNya
bukan mencari motivasi yang lain. Kalau cita-cita saya yang belum kesampaian
dan harapannya adalah yaitu anak-anak saya nantinya berhasil dalam keluarga dan
pekerjaan. Diakhir wawancara beliau menghimbau agar semua jemaat dapat berperan
dalam setiap pelayanan yang dilakukan. Ingatlah sesuai Kolose 3: 23 itu “Apa
pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk
Tuhan dan bukan manusia.”Tolak ukur ini yang kita pakai agar kita dapat
mengerjakan pekerjaan ini dengan baik. Jadi kita jadi pelayanan melakukan
pekerjaan pelayanan seperti melayani Tuhan Yesus langsung bukan untuk kepada orang
lain. Karena kalau kita melayani Tuhan dulu, otomatis itu melayani manusia. Kita
berdoa kepada Tuhan apapun yang dikerjakan beliau baik untuk pelayanan semuanya untuk kemuliaan
nama Tuhan kita.(GKPS Surabaya/IHS)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar