GKPS SURABAYA | OFFICIAL WEBSITES

Ibadah/Kebaktian Umum :09.00 WIB-Selesai, Ibadah Anak Sekolah Minggu (ASM):09.00 WIB-Selesai

Cari Info via blog/google search

KLIK TATA IBADAH MINGGU 29 MARET 2015 DI FOLDER TATA IBADAH

BULETIN KEGIATAN GKPS SURABAYA

Visi GKPS Menuju Tahun 2030:"Gereja Siboan Pasu-pasu Janah Sari (To be a Blessing and Caring Church)(Kejadian 12:12;Lukas 10:37), Thema :'HITA DO SAKSINI KRISTUS (Lahoan ni Apostel 1:8)' , Sub Thema, 'Patuduhkon On Hita Ma Hasadaon I Tongah-Tongah Dunia On, Ase Lambin Tarambilan Goran Ni Kristus (John 17:21, Korin 12:1-12)', Ayat Tahunan 2015, 'Sai I Hasomani Jahowa Naibatamu Do Ham, Seng Hurangan Ham Age Bani Aha (5 Musa 2:7c)'.

Translate

Sabtu, 25 Juli 2015

PA BAPA

Horas, PA Sie Bapa tgl 25 July 2015 jam 18.00 wib di rmh St D Sipayung. Roh ma hita haganupan. Diatei tupa. Bahan PA seksi bapa hari sabtu,25 juli 2015. Nats : roma 15: 1-3. Tema : pemimpin selalu menopang yang lemah. Tujuan : agar kaum bapak menyadari bahwa tugas dari seorang pemimpin yang telah memperoleh kekuatan dari Allah adalah mengangkat derajat orang orang yang dianggap lemah.(GKPS Surabaya/Hendraven M)

PROFIL MINGGU INI



Apakah perlu bersunggut-sungut itu? Simak jawabannya menurut Bapak Sy Erick Suganda Girsang

Pada tanggal 18 juli 2015 yang lalu, Redaksi GKPS Surabaya mewawancarai salah seorang anggota majelis Jemaat GKPS Surabaya.  Keseharian beliau bekerja sebagai agen real estate di Brighton Indonesia Perusahaan yang bergerak dalam jual/beli/sewa property. Selain itu beliau juga memiliki bisnis usaha rental kendaraan dan MGM (kaca film). Istri M Br Saragih dengan 2 orang anak laki-laki, anak pertama Kevin Gabriel Girsang, dan anak kedua Hugo Gamaliel Girsang.  

Ada beberapa point penting yang berhasil dipetik ketika beliau diwawancarai. ”Bangsa Israel ketika keluar dari tanah mesir menuju tanah perjanjian juga melakukan hal yang sama yaitu “bersungut-sungut” yang membuat mereka berputar-putar lama sebelum mencapai tujuannya. Jika dikaitkan dengan hal ini ada hubungannya dengan integritas kepada Tuhan yang belum 100 persen berserah. Kalau menurut saya gak perlulah bersungut-sungut itu karena itu bisa jadi kerugian pada kita dan orang lain. Memang bersungut-sungut itu adalah hal yang manusiawilah. Kalau defenisi bersungut-sungut menurut saya adalah meminta tanpa memberi, yang mana mencari untung semata untuk diri sendiri. Kalau nggak diberi nah jadilah sungut-sungut itu. Kadang-kadang kita menerima pelayanan tapi tidak ikhlas melakukan dan kalaupun dilakukan, tujuannya cuma mencari kehormatan pribadi ini tidaklah tepat. Kalau menurut saya lakukanlah sesuai perintah Tuhan, karena Tuhan yang tahu apa yang kita kerjakan sudah berkenan kepadaNya bukan mencari motivasi yang lain. Kalau cita-cita saya yang belum kesampaian dan harapannya adalah yaitu anak-anak saya nantinya berhasil dalam keluarga dan pekerjaan. Diakhir wawancara beliau menghimbau agar semua jemaat dapat berperan dalam setiap pelayanan yang dilakukan. Ingatlah sesuai Kolose 3: 23 itu “Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan manusia.”Tolak ukur ini yang kita pakai agar kita dapat mengerjakan pekerjaan ini dengan baik. Jadi kita jadi pelayanan melakukan pekerjaan pelayanan seperti melayani  Tuhan Yesus langsung bukan untuk kepada orang lain. Karena kalau kita melayani Tuhan dulu, otomatis itu melayani manusia. Kita berdoa kepada Tuhan apapun yang dikerjakan beliau  baik untuk pelayanan semuanya untuk kemuliaan nama Tuhan kita.(GKPS Surabaya/IHS)

Rabu, 15 Juli 2015

SUSUNAN KEPANITIAAN OLOB 2015 (By SEKRETARIS OLOB-OLOB RESORT)




PROFIL MINGGU INI



Apakah Gagal itu menurut Bapak Ramson Frem Simarmata?


Kali ini special guest kita adalah Kel Bapak R Simarmata, Inang H Br Lumbantoruan. Beliau memiliki dua orang anak yang terdiri dari: anak pertama Rachel Jessica Varnhagen Simarmata dan anak kedua Tonny Kevin Simarmata. 

Wawancara ini dilakukan pada tanggal 29 Juni 2015, saat beliau pulang habis pulang berlayar.  Berikut beberapa petikan yang sempat dituliskan redaksi GKPS Surabaya sesuai topic di atas” Kalau gagal ya so pasti Lae…namun ketika gagal aku tidaklah langsung menyerah begitu saja pada keadaan karena kalau dah menyerah harapan sudah tidak ada lagi bagiku… Aku kemudian bangkit dan mempelajari atau mempreview ulang apa dan dimana hal yang membuat aku gagal, sehingga bisa merealisasikannya kembali supaya tidak terulang lagi kegagalan yang sama. Tekatkan niat dan hati bahwa kegagalan hari kemarin adalah kunci keberhasilan di hari yang akan datang.  Kalau tentang nasib atau takdir aku tidak percaya …Lae. Saya hanya yakin bahwa hidup ini bukanlah kebetulan melainkan kita diciptakan segambar dan serupa dengan Allah yang mana kita sudah disiapkan segalanya tinggal bagaimana cara kita untuk mendapat yang sudah disiapkan itu. Kalau kita dapat hidup senang sekarang yang pasti bukanlah suatu kebetulan melainkan karena usaha kita, kalaupun kita mendapat hidup yang kurang menyenangkan itu juga bukan karena kebetulan tapi, ya…karena kita juga, setidaknya kita instrospeksi dirilah kenapa kita seperti itu. Kalau istilah tidak “hoki” menurut saya adalah orang yang belum diberikan kesempatan yang berarti nantinya akan diberikan juga kesempatan buat dia tergantung bagaimana usahanya dan doanya, sebaliknya orang yang selalu beruntung orang yang sudah diberikan kesempatan dan bisa mensyukuri kesempatan tersebut. Kalau Fengshui bagi suku kita tionghoa merupakan cerminan atau jembatan buat mereka aja itu Lae, untuk melakukan sesuatu agar tidak gagal artinya kalau dia dah tahu fengshui maka dia akan selalu berusaha melakukan yang terbaik dengan cara menjauhkan yang tidak baik sehingga bisa jadi fengshui berarti bagi mereka yang meyakininya. Kalau cita-cita yang belum kesampaian sampai sekarang adalah memberikan yang terbaik bagi keluarga dan mengalahkan hati di saat kesusahan” Diakhir wawancara beliau menyampaikan tiga umpasa sekaligus memutup wawancara. Beliau menyampaikan begini ” Hodong-hodong na helpak gendo ulang di pandur dur hon, anggo adong hataku nalepak gendo ulang i paruhurkon”. “ Aek ni liang nakka sodap baen inumon, sai hujape hita mangalakka sai dapotan passarian”. ”Boras sapanjujungan i bagas pinggan pasu, horas ma hita ganupan sai Tuhan ta ma namamasu masu”. Demikianlah hasil wawancara ini, semoga boleh kita gunakan untuk tetap semangat menjadi segambar dan serupa dengan Allah dan Nama Tuhan dimuliakan di tempat tinggi.(GKPS Surabaya/HIS).

Selasa, 14 Juli 2015

Dukungan Doa

Mohon Dukungan Doa : untuk Inang Budiarti Debora Br Girsang / Ny. Sy. Ryant S. Saragih ( ketua bapa ) sdg opname di RS. Syloam kmr 307 untuk persiapan operasi hari kamis16.07.15.
 


 Tuhan memberi Kesembuhan. Amin (GKPS Surabaya/Sekjem)

Kamis, 09 Juli 2015

“PEMBINAAN ORANG TUA DI GKPS SURABAYA,5 JULI 2015”



PERAN ORANG TUA DAN GEREJA DALAM MENDIDIK ANAK
Pdt DR Rohny Pasu Sinaga

Pada hari minggu yang lalu tepatnya tanggal 5 juli 2015 setelah selesai ibadah kebaktian minggu diselenggarakan pembinaan orang tua oleh Pdt DR Rohny Pasu Sinaga setelah lebih dahulu dilakukan pembinaan pada Guru Sekolah Sabtu, 4 Juli 2015 di MEX.
                                                      Pembinaan Guru Sekolah Minggu

Dalam pembinaan tersebut, beliau menjelaskan point point penting tentang beragam topik yang harus dipahami dalam mendidik anak:
  • Filosofi orang batak tentang anak
  • Siapa anak menurut Alkitab
  • Pandangan yang keliru tentang anak
  • Bagaimana membesarkan anak
  • Kebutuhan anak
  •  Masalah-masalah yang dihadapi anak
  • Peran orang tua
  • Peran Gereja
 
                                                 Pembinaan  Orang Tua di GKPS Surabaya

Pada pemaparan tersebut beliau menekankan bahwa anak itu sebagai subjek bukan sebagai objek. Sebagaimana ditekankan di dalam alkitab melalui Maz 127:3; Mk 10:13-16; Mat 18:1-4 dan yang paling penting di Mat 18:6. Pada kesempatan itu beliau menjelaskan dengan detail tentang peran orang tua, dan menyayangkan belum adanya sekolah atau kursus untuk memperoleh kecakapan untuk menjadi ibu dan ayah yang baik dan benar dalam mendidik anak. Orang tua sering  berpendapat bahwa menjadi ibu dan ayah memang tidak sulit dan tidak memerlukan akal budi, padahal sebenarnya pendapat ini merugikan baik orang tua maupun bagi anak. Pada topik cara membesarkan anak beliau menekankan pentingnya orang tua merangsang pertumbuhan anak dengan maksimal menjadi matang di dalam Kristus karena orang tua itu merupakan cerminan wajah Allah dan orang tua tidak boleh berkata kasar pada anak dan yang penting tidak boleh memarahi anak di depan teman-temannya. Beliau juga menjelaskan mendidik anak itu yang proporsional, ibaratnya jika tanaman diberi air yang berlebihan akan rusak harusnya yang benar adalah secukupnya. Peran orang tua benar-benar dibutuhkan sebagai guru yang pertama dan utama bagi anak. Keluarga harus merupakan wadah fundamental dalam pembudayaan firman Tuhan (Ulangan 6:4-9). Beliau juga menekankan pentingnya peran gereja, para majelis perlu bekerjasama dengan orang tua untuk membentuk anak dalam menghadapi masa depan mereka.  Upaya yang dilakukan misalnya dengan mendata anak (potensi yang mereka miliki, cita-cita mereka), menyediakan konseling bagi anak dan gereja yang ramah anak,menjadi orangtua asuh bagi yang tidak mampu, menciptakan klinik untuk anak, gereja bisa juga sebagai taman bermain dan taman belajar anak, menyediakan pembinaan yang berkelanjutan bagi pembinaan orang tua agar cakap mengajar anak, perlunya perpustakaan bagi anak di gereja, dan masih banyak lagi harusnya. Di akhir sesi pembinaan dilakukan tanya jawab orang tua dengan pembicara, luar biasa banyak masukan yang bisa dipetik. Kita mengucapkan syukur dengan pembinaan ini orang tua boleh cakap membinadan mendidik anak dan nama Tuhan Yesus dimuliakan (GKPS Surabaya/IHS)

Rabu, 08 Juli 2015

PROFIL MINGGU INI



Pertolongan Tuhan Menurut Bapak Sahman Girsang

Pada tanggal 2 juli 2015 yang lalu redaksi GKPS Surabaya berhasil mewawancarai beliau, beliau saat itu berada di Kupang. Beliau lanjut menyapa redaksi “ Horas lae sekarang aku masih di kupang apa kabar Surabaya Lae?”. Begitu pembicaraan awal selanjutnya beliau menjelaskan kepada redaksi bahwa beliau dulu di GKPS Surabaya sejak tahun 2011 sampai dengan 2013. Sehari-harinya beliau adalah Hakim Pengadilan Tinggi.  Sebelumnya beliau berdinas di Palembang, saat ini beliau sudah berdinas di Kupang namun rumah beliau ada di Malang, biasanya sekali sebulan baru pulang ke Malang. Beliau memiliki 3 orang anak yang terdiri dari 2 perempuan dan satu laki-laki, dengan istri boru Saragih.
  
 
Ada kesan penting yang ditangkap redaksi GKPS Surabaya arti pertolongan Tuhan dari beliau, berikut petikannya: ”Pertolongan Tuhan sangat besar tapi saya tidak pernah mengukur berapa besarnya dan belum tahu diukur pake apa Lae. Redaksi menanggapi dengan senyum…..alat ukurnya apa ya??he….he….jawaban lugas namun sulit menjawabnya. Selanjutnya beliau menambahkan lagi ”songon Bapa menolong anakni lang mangetong pertolongan ai janah lang mengharap anakni mambayar pertolongan, sonaido Tuhan memberi pertolongan tapi lang mengharap hita menghitung janah membayar Tuhan , hanya mau kita percaya kepadaNya karena Yesus adalah sumber pertolongan (Luk. 19 : 16 – 17). Demikianlah hasil wawancara dengan beliau, semoga apa yang disampaikan beliau dapat menjadi refleksi bagi kita jemaat GKPS Surabaya dan yang paling penting nama Tuhan dimuliakan di tempat yang paling tinggi. Tuhan Yesus mangkasomani. Amin (GKPS Surabaya/HIS)

Rabu, 01 Juli 2015

Info Dari Bapak Vorhanger

Syaloom, Horasma hubatta haganupan kuria GKPS Surabaya. Melalui media on ipadas hanami hubatta ontangan  khususni Bapa/Inang orang tua ni niombahta anak sekolah mingu.  Sehubungan dgn pembinaan guru sekolah minggu yg dilaksanakan pd hari sabtu 4 juli 2015 dan dilanjutkan hari minggu  sebagai apliikasi ke  anak SM, maka kami  mohon kpd Orangtua yg mempunyai Anak SM agar dapat mengikuti Pembinaan kepada  orangtua Anak Sekolah Minggu yg disampaikan oleh Pdt. DR. ROHNI PASU SINAGA. Pembinaan  dlaksanakan setelah ibadah Minggu tgl 5 juli 2015 di Gereja. Trimakasih atas kerjasamanya dan diatei tupa Tuhan Yesus memberkati.(GKPS Surabaya/St.E.Lingga)