Horas, PA Sie Bapa tgl 25 July 2015 jam
18.00 wib di rmh St D Sipayung. Roh ma hita haganupan. Diatei tupa. Bahan PA seksi bapa hari sabtu,25 juli 2015.
Nats : roma 15: 1-3.
Tema : pemimpin selalu menopang yang lemah.
Tujuan : agar kaum bapak menyadari bahwa tugas dari seorang pemimpin
yang telah memperoleh kekuatan dari Allah adalah mengangkat derajat
orang orang yang dianggap lemah.(GKPS Surabaya/Hendraven M)
Cari Info via blog/google search
STAKE HOLDER
KLIK TATA IBADAH MINGGU 29 MARET 2015 DI FOLDER TATA IBADAH
BULETIN KEGIATAN GKPS SURABAYA
Translate
Sabtu, 25 Juli 2015
PROFIL MINGGU INI
Apakah perlu
bersunggut-sungut itu? Simak jawabannya menurut Bapak Sy Erick Suganda Girsang
Pada tanggal 18 juli 2015 yang
lalu, Redaksi GKPS Surabaya mewawancarai salah seorang anggota majelis Jemaat
GKPS Surabaya. Keseharian beliau bekerja
sebagai agen real estate di Brighton Indonesia Perusahaan yang bergerak dalam
jual/beli/sewa property. Selain itu beliau juga memiliki bisnis usaha rental
kendaraan dan MGM (kaca film). Istri
M Br Saragih dengan 2 orang anak laki-laki, anak pertama Kevin Gabriel Girsang,
dan anak kedua Hugo Gamaliel Girsang.
Ada beberapa point penting yang berhasil dipetik ketika beliau
diwawancarai. ”Bangsa Israel ketika keluar dari tanah mesir menuju tanah perjanjian
juga melakukan hal yang sama yaitu “bersungut-sungut” yang membuat mereka
berputar-putar lama sebelum mencapai tujuannya. Jika dikaitkan dengan hal ini
ada hubungannya dengan integritas kepada Tuhan yang belum 100 persen berserah.
Kalau menurut saya gak perlulah bersungut-sungut itu karena itu bisa jadi
kerugian pada kita dan orang lain. Memang bersungut-sungut itu adalah hal yang
manusiawilah. Kalau defenisi bersungut-sungut menurut saya adalah meminta tanpa
memberi, yang mana mencari untung semata untuk diri sendiri. Kalau nggak diberi
nah jadilah sungut-sungut itu. Kadang-kadang kita menerima pelayanan tapi tidak
ikhlas melakukan dan kalaupun dilakukan, tujuannya cuma mencari kehormatan
pribadi ini tidaklah tepat. Kalau menurut saya lakukanlah sesuai perintah
Tuhan, karena Tuhan yang tahu apa yang kita kerjakan sudah berkenan kepadaNya
bukan mencari motivasi yang lain. Kalau cita-cita saya yang belum kesampaian
dan harapannya adalah yaitu anak-anak saya nantinya berhasil dalam keluarga dan
pekerjaan. Diakhir wawancara beliau menghimbau agar semua jemaat dapat berperan
dalam setiap pelayanan yang dilakukan. Ingatlah sesuai Kolose 3: 23 itu “Apa
pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk
Tuhan dan bukan manusia.”Tolak ukur ini yang kita pakai agar kita dapat
mengerjakan pekerjaan ini dengan baik. Jadi kita jadi pelayanan melakukan
pekerjaan pelayanan seperti melayani Tuhan Yesus langsung bukan untuk kepada orang
lain. Karena kalau kita melayani Tuhan dulu, otomatis itu melayani manusia. Kita
berdoa kepada Tuhan apapun yang dikerjakan beliau baik untuk pelayanan semuanya untuk kemuliaan
nama Tuhan kita.(GKPS Surabaya/IHS)
Sabtu, 18 Juli 2015
Rabu, 15 Juli 2015
PROFIL MINGGU INI
Apakah Gagal itu
menurut Bapak Ramson Frem Simarmata?
Kali
ini special guest kita adalah Kel Bapak R Simarmata, Inang H Br Lumbantoruan.
Beliau memiliki dua orang anak yang terdiri dari: anak pertama Rachel Jessica
Varnhagen Simarmata dan anak kedua Tonny Kevin Simarmata.
Wawancara ini
dilakukan pada tanggal 29 Juni 2015, saat beliau pulang habis pulang berlayar. Berikut beberapa petikan yang sempat
dituliskan redaksi GKPS Surabaya sesuai topic di atas” Kalau gagal ya so pasti
Lae…namun ketika gagal aku tidaklah langsung menyerah begitu saja pada keadaan
karena kalau dah menyerah harapan sudah tidak ada lagi bagiku… Aku kemudian
bangkit dan mempelajari atau mempreview ulang apa dan dimana hal yang membuat
aku gagal, sehingga bisa merealisasikannya kembali supaya tidak terulang lagi
kegagalan yang sama. Tekatkan niat dan hati bahwa kegagalan hari kemarin adalah
kunci keberhasilan di hari yang akan datang.
Kalau tentang nasib atau takdir aku tidak percaya …Lae. Saya hanya yakin
bahwa hidup ini bukanlah kebetulan melainkan kita diciptakan segambar dan
serupa dengan Allah yang mana kita sudah disiapkan segalanya tinggal bagaimana cara
kita untuk mendapat yang sudah disiapkan itu. Kalau kita dapat hidup senang
sekarang yang pasti bukanlah suatu kebetulan melainkan karena usaha kita,
kalaupun kita mendapat hidup yang kurang menyenangkan itu juga bukan karena
kebetulan tapi, ya…karena kita juga, setidaknya kita instrospeksi dirilah
kenapa kita seperti itu. Kalau istilah tidak “hoki” menurut saya adalah orang
yang belum diberikan kesempatan yang berarti nantinya akan diberikan juga
kesempatan buat dia tergantung bagaimana usahanya dan doanya, sebaliknya orang
yang selalu beruntung orang yang sudah diberikan kesempatan dan bisa mensyukuri
kesempatan tersebut. Kalau Fengshui bagi suku kita tionghoa merupakan cerminan
atau jembatan buat mereka aja itu Lae, untuk melakukan sesuatu agar tidak gagal
artinya kalau dia dah tahu fengshui maka dia akan selalu berusaha melakukan
yang terbaik dengan cara menjauhkan yang tidak baik sehingga bisa jadi fengshui
berarti bagi mereka yang meyakininya. Kalau cita-cita yang belum kesampaian
sampai sekarang adalah memberikan yang terbaik bagi keluarga dan mengalahkan
hati di saat kesusahan” Diakhir wawancara beliau menyampaikan tiga umpasa sekaligus
memutup wawancara. Beliau menyampaikan begini ” Hodong-hodong na helpak gendo
ulang di pandur dur hon, anggo adong hataku nalepak gendo ulang i paruhurkon”. “
Aek ni liang nakka sodap baen inumon, sai hujape hita mangalakka sai dapotan
passarian”. ”Boras sapanjujungan i bagas pinggan pasu, horas ma hita
ganupan sai Tuhan ta ma namamasu masu”. Demikianlah hasil wawancara ini, semoga
boleh kita gunakan untuk tetap semangat menjadi segambar dan serupa dengan
Allah dan Nama Tuhan dimuliakan di tempat tinggi.(GKPS Surabaya/HIS).
Selasa, 14 Juli 2015
Dukungan Doa
Mohon Dukungan Doa : untuk Inang Budiarti Debora Br Girsang / Ny.
Sy. Ryant S. Saragih ( ketua bapa ) sdg opname di RS. Syloam kmr 307
untuk persiapan operasi hari kamis16.07.15.
Tuhan memberi Kesembuhan. Amin (GKPS Surabaya/Sekjem)
Tuhan memberi Kesembuhan. Amin (GKPS Surabaya/Sekjem)
Kamis, 09 Juli 2015
“PEMBINAAN ORANG TUA DI GKPS SURABAYA,5 JULI 2015”
PERAN ORANG TUA DAN GEREJA DALAM MENDIDIK ANAK
Pdt DR Rohny Pasu
Sinaga
Pada hari minggu yang lalu
tepatnya tanggal 5 juli 2015 setelah selesai ibadah kebaktian minggu
diselenggarakan pembinaan orang tua oleh Pdt DR Rohny Pasu Sinaga setelah lebih
dahulu dilakukan pembinaan pada Guru Sekolah Sabtu, 4 Juli 2015 di MEX.
Pembinaan Guru Sekolah Minggu
Dalam
pembinaan tersebut, beliau menjelaskan point point penting tentang beragam topik yang harus dipahami dalam mendidik anak:
- Filosofi orang batak tentang anak
- Siapa anak menurut Alkitab
- Pandangan yang keliru tentang anak
- Bagaimana membesarkan anak
- Kebutuhan anak
- Masalah-masalah yang dihadapi anak
- Peran orang tua
- Peran Gereja
Pada pemaparan tersebut beliau
menekankan bahwa anak itu sebagai subjek bukan sebagai objek. Sebagaimana
ditekankan di dalam alkitab melalui Maz 127:3; Mk 10:13-16; Mat 18:1-4 dan yang
paling penting di Mat 18:6. Pada kesempatan itu beliau menjelaskan dengan detail
tentang peran orang tua, dan menyayangkan belum adanya sekolah atau kursus
untuk memperoleh kecakapan untuk menjadi ibu dan ayah yang baik dan benar dalam
mendidik anak. Orang tua sering
berpendapat bahwa menjadi ibu dan ayah memang tidak sulit dan tidak
memerlukan akal budi, padahal sebenarnya pendapat ini merugikan baik orang tua
maupun bagi anak. Pada topik cara membesarkan anak beliau menekankan pentingnya
orang tua merangsang pertumbuhan anak dengan maksimal menjadi matang di dalam
Kristus karena orang tua itu merupakan cerminan wajah Allah dan orang tua tidak
boleh berkata kasar pada anak dan yang penting tidak boleh memarahi anak di
depan teman-temannya. Beliau juga menjelaskan mendidik anak itu yang
proporsional, ibaratnya jika tanaman diberi air yang berlebihan akan rusak
harusnya yang benar adalah secukupnya. Peran orang tua benar-benar dibutuhkan
sebagai guru yang pertama dan utama bagi anak. Keluarga harus merupakan wadah
fundamental dalam pembudayaan firman Tuhan (Ulangan 6:4-9). Beliau juga
menekankan pentingnya peran gereja, para majelis perlu bekerjasama dengan orang
tua untuk membentuk anak dalam menghadapi masa depan mereka. Upaya yang dilakukan misalnya dengan mendata
anak (potensi yang mereka miliki, cita-cita mereka), menyediakan konseling bagi
anak dan gereja yang ramah anak,menjadi orangtua asuh bagi yang tidak mampu,
menciptakan klinik untuk anak, gereja bisa juga sebagai taman bermain dan taman
belajar anak, menyediakan pembinaan yang berkelanjutan bagi pembinaan orang tua
agar cakap mengajar anak, perlunya perpustakaan bagi anak di gereja, dan masih
banyak lagi harusnya. Di akhir sesi pembinaan dilakukan tanya jawab orang tua
dengan pembicara, luar biasa banyak masukan yang bisa dipetik. Kita mengucapkan
syukur dengan pembinaan ini orang tua boleh cakap membinadan mendidik anak dan
nama Tuhan Yesus dimuliakan (GKPS Surabaya/IHS)
Rabu, 08 Juli 2015
PROFIL MINGGU INI
Pertolongan Tuhan
Menurut Bapak Sahman Girsang
Pada tanggal 2 juli 2015 yang
lalu redaksi GKPS Surabaya berhasil mewawancarai beliau, beliau saat itu berada
di Kupang. Beliau lanjut menyapa redaksi “ Horas lae sekarang aku masih di
kupang apa kabar Surabaya Lae?”. Begitu pembicaraan awal selanjutnya beliau
menjelaskan kepada redaksi bahwa beliau dulu di GKPS Surabaya sejak tahun 2011
sampai dengan 2013. Sehari-harinya beliau adalah Hakim Pengadilan Tinggi. Sebelumnya beliau berdinas di Palembang, saat
ini beliau sudah berdinas di Kupang namun rumah beliau ada di Malang, biasanya
sekali sebulan baru pulang ke Malang. Beliau memiliki 3 orang anak yang terdiri
dari 2 perempuan dan satu laki-laki, dengan istri boru Saragih.
Ada kesan
penting yang ditangkap redaksi GKPS Surabaya arti pertolongan Tuhan dari
beliau, berikut petikannya: ”Pertolongan Tuhan sangat besar tapi saya tidak
pernah mengukur berapa besarnya dan belum tahu diukur pake apa Lae. Redaksi
menanggapi dengan senyum…..alat ukurnya apa ya??he….he….jawaban lugas namun
sulit menjawabnya. Selanjutnya beliau menambahkan lagi ”songon Bapa menolong
anakni lang mangetong pertolongan ai janah lang mengharap anakni mambayar
pertolongan, sonaido Tuhan memberi pertolongan tapi lang mengharap hita
menghitung janah membayar Tuhan , hanya mau kita percaya kepadaNya karena Yesus
adalah sumber pertolongan (Luk. 19 : 16 – 17). Demikianlah hasil wawancara
dengan beliau, semoga apa yang disampaikan beliau dapat menjadi refleksi bagi
kita jemaat GKPS Surabaya dan yang paling penting nama Tuhan dimuliakan di
tempat yang paling tinggi. Tuhan Yesus mangkasomani. Amin (GKPS Surabaya/HIS)
Rabu, 01 Juli 2015
Info Dari Bapak Vorhanger
Syaloom, Horasma hubatta haganupan kuria GKPS Surabaya. Melalui media on ipadas hanami hubatta ontangan khususni Bapa/Inang orang tua ni niombahta anak sekolah mingu. Sehubungan dgn pembinaan guru sekolah minggu yg dilaksanakan pd hari sabtu 4 juli 2015 dan dilanjutkan hari minggu sebagai apliikasi ke anak SM, maka kami mohon kpd Orangtua yg mempunyai Anak SM agar dapat mengikuti Pembinaan kepada orangtua Anak Sekolah Minggu yg disampaikan oleh Pdt. DR. ROHNI PASU SINAGA. Pembinaan dlaksanakan setelah ibadah Minggu tgl 5 juli 2015 di Gereja. Trimakasih atas kerjasamanya dan diatei tupa Tuhan Yesus memberkati.(GKPS Surabaya/St.E.Lingga)
Langganan:
Komentar (Atom)










